Kafilah Bahtera Gemakan Shalawat
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bahtera Activities - Dibaca: 159 kali
"Ya nabi salam alaika,
ya rosul salam alaika,
ya habib salam alaika,
sholawatulloh alaika..."
Lantunan shalawat yang disuarakan murid-murid sekolah Muthahhari menggema di
Balai Kota Bandung, Sabtu: 2 Februari 2013. Kemudian dari Balai Kota, ribuan
pelajar dan masyarakat bergerak keluar menuju jalan raya sambil menularkan
latunan shalawat ke jalanan. Mereka melakukan pawai "Shalawat On The
Road" di sepanjang Jalan Aceh, Jalan Merdeka, dan Jalan Wastukancana kota
Bandung.
Di antara peserta pawai ada yang
membawa tumpengan yang berisi snack, buah-buahan, dan lainnya. Sambil
bershalawat dan berpawai, mereka membagikan selebaran syair kecintaan kepada
Rasul dan hadis dengan dilengkapi permen dan cokelat. Dalam barisan pelajar dan
orang tua, juga terselip anak-anak usia balita yang ikut serta. Panji-panji
yang menyebutkan sosok Rasulullah saw sebagai teladan baik dan gelaran yang
memuliakan Nabi diangkat sejumlah murid dari SMP Bahtera Bandung. Di samping iringan
pawai kaum ibu dan murid perempuan memegang spanduk yang bertuliskan ayat-ayat
Al-Quran berkaitan dengan perintah shalawat, meneladani Nabi, dan perintah
mentaati Rasulullah saw.
Iringan pawai Shalawat On The Road yang diawali dengan tarian sufistik dari
dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung ini berhenti di depan panggung
Balai Kota yang disambut dengan lantuan shalawat dari Ustadz Abu Ali dan
Madrasah As-Sajjadiyah.
Peserta pawai pun berhenti. Mereka mencari tempat untuk duduk. Kemudian acara
demi acara digelar di panggung: pembacaan Quran, sambutan panitia, sambutan
pemerintah kota Bandung dan Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, penampilan
seni, dan ceramah Ustadz Jalaluddin Rakhmat.
Sebelum memberikan cermah, Ustadz Jalal (Jalaluddin Rakhmat) meminta seseorang
agar naik ke panggung. Dari arah tenda duduk berdiri seorang laki-laki
bersarung yang disebutkan Ustadz Jalal naik ke panggung. Ustadz Jalal
memperkenalkan kepada jamaah yang hadir dalam Maulid Nabi Muhammad saw yang
digelar Sabtu, 2 Februari 2013 di Balaikota, Jalan Wastu Kencana Bandung.
Ustadz Jalal menyampaikan dengan mata berkaca-kaca bahwa yang diminta hadir
dalam panggung itu seorang jamaah IJABI (Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia)
dari Wonosobo yang sengaja datang ke Bandung untuk menghadiri Maulid Nabi.
“Saya terharu kalau dengar cerita Pak Ramadan yang untuk datang menghadiri
kegiatan IJABI seperti asyura harus menjual ternak untuk ongkosnya,” kata
Ustadz Jalal.
Ketua Dewan Syura IJABI ini juga mengisahkan bahwa ada seorang bapak yang
datang ke acara Maulid Nabi sengaja dengan berjalan kaki. Meski jarak tempuh
yang jauh tetap ditempuhnya untuk dapat menghadiri Maulid Nabi bersama para
pecinta Rasulullah saw.
Dalam ceramah, Ustadz Jalal
mengisahkan hijrah Nabi dari Makah ke Madinah. Nabi Muhammad saw saat tiba di
Madinah tidak menempati rumah orang kaya, malah membiarkan untanya untuk
menentukan tempat tinggalnya di Madinah. Unta berhenti di depan rumah orang
termiskin di Madinah, rumah Abu Ayyub Al-Anshari. Betapa gembiranya Abu Ayyub
sehingga memanggil ibunya yang buta. Nabi Muhammad saw mengusap wajah ibu Abu
Ayyub. Usapan Nabi itu membuat mata ibu Abu Ayyub bias melihat kembali.
“Inilah mukjizat Nabi yang pertama saat tiba di Madinah,” kisahnya di hadapan
jamaah IJABI dan ribuan murid Sekolah Cerdas Muthahhari, SMP Plus Muthahhari,
SMP Plus Al-Mukarramah, SMP Bahtera, dan SMA Plus Muthahhari. Dihadiri juga
jamaah dari Sukabumi, Cicalengka, Cimahi, Sumedang, dan Kabupaten Bandung.
Selain itu, Ustadz Jalal mengisahkan riwayat Nabi berkaitan dengan kerinduan
Rasulullah saw terhadap orang-orang yang disebutnya saudara. Saudara yang
dirindukan Nabi bukan sahabat atau orang-orang yang hidup sezaman dengannya,
tetapi orang-orang yang beriman tanpa melihat Rasulullah saw dan beriman hanya
melalui lembaran-lembaran Al-Quran dan riwayat yang dibacanya.
Sebelum Ustadz Jalal, Farid Nur dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat
memberikan sambutan yang menyatakan gembira dengan adanya kegiatan Maulid Nabi
yang digelar IJABI. Juga Edi Siswadi, Sekda Kota Bandung, menyatakan maulid
merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk mengambil teladan dari
Rasulullah saw.
Di akhir acara, nasi tumpeng yang berjumlah empat belas dimakan secara bersama.
Ratusan tumpeng lainnya dibagikan kepada kaum dhuafa di sekitar Bandung.
Termasuk gunungan rambutan dan makanan ringan yang dibawa murid-murid pun
dibagikan pada jamaah. [ahsa]
- Murid Bahtera Meriahkan Area Car Free Day
- Mengapa Labschool?
- Mengapa LifeSkills and Character?
- Mengapa Muthahhari?
13 Komentar :
photography jakarta
22 Mei 2013 - 10:54:38 WIB
nice info, sukses selalu untuk artikelnya
Produk Kecantikan
17 Juni 2013 - 10:39:06 WIB
terimakasih atas info yang telah diberikan selama ini
ditunggu info unfo berikutnya yang lebih menarik dan keren. Thnks banget yah sebelumnya infonya sangat bermanfaat sekali.
Konveksi Kaos
20 Juni 2013 - 09:33:19 WIB
Banyak informasi yang didapat di sini.... semoga sukses selalu dan update informasinya....
obat wasir
02 Oktober 2013 - 10:38:56 WIB
Kegiatan yang sangat bagus sob
obat usus buntu
02 Oktober 2013 - 10:48:35 WIB
Ayo gemakan shalawat
obat kanker hati
02 Oktober 2013 - 10:56:52 WIB
Kegiatan yang bagus, lanjutkan
Obat Kista Ovarium
04 Oktober 2013 - 14:34:12 WIB
Terima kasih udah share, update terus artikelnya ya
Pengobatan Jantung Koroner
04 Oktober 2013 - 14:34:50 WIB
berguna dan bermanfaat semua nich infonya mantep dechh
Pengobatan Asam Urat
04 Oktober 2013 - 14:36:46 WIB
Bersatu mengatasi masalah dan terus berjuang semampu kita. Apa yang bisa kita lakukan demi kebaikan, jalankan dengan penuh doa dan harapan, untuk mencapai cita-cita yang mulia.
Obat Gagal Jantung
04 Oktober 2013 - 14:37:15 WIB
Mengisi kolom komentar sebaiknya dilaraskan dengan artikel diatas yaitu kreatif dan realistis. Selain itu mengisi kolom komentar harus bersifat membangun, agar site ini bisa lebih baik ke depannya. Terimakasih atas partisipasinya.
<< First | < Prev | 1 | 2 | Next > | Last >>
Isi Komentar :