Dari Titik Nol sampai Menara Masjid [Siti Nurkhulaifah]
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Other Activities - Dibaca: 20 kali
Yuhuuu! Holy mau bagi-bagi pengalaman nih. Tanggal 7 Mei 2013 kemarin, saya ikut field trip dari SMP Bahtera. Kita bakal jalan-jalan ke sebagian Kota Bandung.
Dari sekolah, kita berangkat ke titik nol km kota Bandung. Di Jl. Asia Afrika, tepat di depan hotel Savoy Homann. Titik nol km ini adalah pusat Kota Bandung.
Awalnya, pusat Kota Bandung itu ada di Dayeuh Kolot. Tapi karena Dayeuh Kolot kawasan yang mudah terkena banjir, akhirnya Wiranatakusuma II bersama Deandles memindahkan pusat Kota Bandung ke Jl. Asia Afrika.
Ulang Tahun Kota Bandung
Ada yang tahu, kapan hari ulang tahun Kota Bandung? Tanggal 25 Septembar 1810 adalah hari lahirnya Kota Bandung. Kenapa hari itu dijadikan hari lahirnya Kota Bandung? Karena pada saat itu, Herman Willem Daendles datang ke Bandung dan mengambil alih kekuasaan Nusantara.
Savoy Homann
Savoy Homann ini adalah hotel yang pertama kali berdiri di Bandung. Pemilik sekaligus pembuat hotel ini adalah orang Jerman yang bernama Homann. Hotel ini didirikan tahun 1939. Awalnya, Homann hanya datang belribur ke Bandung. Kemudian ia membuat vila-vila kecil di daerah Asia Afrika. Vila itu terus dikembangkan hingga menjadi hotel Savoy Homann.
Masjid Agung Bandung
Habis dari Savoy Homann, kita melewati beberapa tempat penting juga, diantaranya Museum Konperensi Asia Afrika, Kantor Pos Indonesia, dan yang mau saya bahas adalah Masjid Agung Bandung!
Masjid ini didirikan 25 September 1811. Awalnya masjid ini hanya terbuat dari kayu, bentuknya dulu segitiga. Kalo orang Bandung mah, nyebutnya Bale Nyuncung. Biaya awal pembuatan masjid ini adalah Rp 50 juta, yang merupakan uang sumbangan dari Soekarno.
Dari dulu sampai sekarang, masjid ini sudah di rombak sebanyak 16 kali. 8 kali pada abad 19 dan 8 kali pada abad 20. Pada tahun 1955 masjid ini mengalami perombakan yang cukup besar. Perombakan pada tahun 1955 itu dilakukan untuk menyambut tamu-tamu Konferensi Asia Afrika. Dulu masjid ini mempunyai pemancar radio untuk menyiarkan berita masjid. Dulu masjid ini juga mempunyai poliklinik dan juga serambi.
Pada tahun 1970, dibangun satu menara masjid. Pada tahun 2004 juga terjadi perombakan yang cukup besar. Perombakan tersebut menghabiskan biaya yang cukup besar, yaitu Rp 88 milyar. Perombakan tersebut selesai pada tahun 2007. Masjid ini juga sering digunakan untuk melakukan kegiatan ormas. Masjid ini bekerja sama dengan beberapa statiun televisi dan sekolah.
Kalian tahu dua menara yang berdiri di samping gedung masjid? Tinggi menara itu 99 meter, melambangkan asmaul husna. Menara itu juga digunakan untuk menentukan awal bulan hijriah dan gerhana matahari. Yang mendirikan menara itu adalah Wiranatakusumah. Oke, sekian dulu yaaaa. [Siti Nurkhulaifah, murid kelas VIII SMP Bahtera]
- Ribuan Pelajar Bandung Gelar Shalawat on The Road
- Pengalaman Keliling Bandung [Ali Abdurrahman]
- Kisah Ibn Arabi
- Kafilah Bahtera Gemakan Shalawat
- Murid Bahtera akan Meriahkan Area Car Free Day
1 Komentar :
Pengobatan Trigliserida
23 Mei 2013 - 11:07:31 WIB
makasih infonya gan :)
<< First | < Prev | 1 | Next > | Last >>
Isi Komentar :