Pagi itu dari Aula Muthahhari terdengar suara gong, kecapi, gamelan, dan suling dimainkan. Sedikit semi sedikit kursi mulai diisi. Sejumlah murid SMP Bahtera dan orang tua mulai memenuhinya. Para guru pun tampak hadir. Sebagian ada yang terlibat dalam urusan penyiapan panggung dan kegiatan.
Pak Andi, yang sehari-hari betugas sebagai guru Bahasa Sunda, kali itu diamanahi sebagai pembawa acara. Rangkaian acara pun berjalan dengan rapi dan terencana. Luthfi, murid kelas 8, naik panggung kemudian membacakan ayat suci al-Quran dilanjutkan lantunan shalawat oleh Sarah Banu, murid kelas 8.
Pembawa acara meminta hadirin berdiri. Dari samping panggung, murid kelas 7 yang bernama Alan naik sambil membawa biola. Kemudian dimainkan yang mengiringi lagu Indonesia Raya, hymne dan mars Muthahhari. Semua hadirin bernyanyi bersama.
Lalu, rombongan murid yang tergabung dalam tim angklung naik dan mementaskan lagu-lagu. Disusul dengan sambutan dari Pak Budi selaku ketua pelaksana Wisuda SMP Bahtera angkatan pertama dan Kreasi Barudak Bahtera (Kibar). Di tengah sambutan, Pak Budi berhenti karena sosok guru besar telah hadir. Beliau adalah Ustadz Jalaluddin Rakhmat didampingi istri dan para cucu yang duduk di bagian depan menghadap panggung. Kemudian sambutan disambung oleh Pak Sukardi sebagai komite sekolah dan seorang ibu yang mewakili orang tua murid.
Selesai seremoni, tiba-tiba peralatan musik tradisi Sunda itu berbunyi kembali tanda prosesi wisuda akan dimulai. Dari arah belakang hadiri yang duduk, muncul para ponggawa disertai penari yang berpakaian khas kerajaan. Seorang ponggawa membawa payung agung. Di antara mereka ada seorang kakek yang berperangi kocak. Berjalan mondar mandir. Merapikan barisan ponggawa dan bibirnya komat-kamit layaknya sedang berdoa. Ponggawa pembawa payung segera bergerak ke arah belakang menjemput dua murid: Nasya dan Rahmat.
Nasya dan Rahmat merupakan murid yang meraih nilai di atas teman-temannya. Keduanya didandani layaknya pangeran dan putri kerajaan. Keduanya disambut kemudian berjalan perlahan. Sambil berjalan dengan iringan suling, alunan doa Sahifah Sajjadiyah mengalun dari arah samping panggung yang dibacakan oleh Pak Beben, wakil kepala sekolah dan guru life skill.
Seiring dengan berakhirnya lantunan doa dan kecapi, dua murid sudah berada di panggung didampingi dua penari. Dari samping panggung hadir Ustadz Miftah F.Rakhmat, kepala sekolah, yang membacakan doa dengan berurai air mata. Kemudian meminta Ustadz Jalal dan Direktur Sekolah Pak Joko beserta pejabat sekolah untuk naik panggung menyalami dua murid yang di atas panggung. Seorang demi seorang wisudawan dipanggil. Setiap orang mendapatkan medali. Wisudawan membaca janji alumni secara bersama. Selanjutnya para wisudawan diabadikan dengan foto dari para hadirin.
Kemudian Ustadz Jalal diikuti Pak Joko, Ustadz Miftah, pejabat sekolah, dan wisudan turun panggung dan kembali duduk. Tinggal pangeran dan putri beserta penari yang mengiringinya. Tidak lama terdengar gamelan dibunyikan. Musik tradisi Sunda pengiring wisuda ditabuh kembali. Bersamaan dengan itu dua penari menampilkan tariannya sambil turun panggung diikuti pangeran dan putri yang terus dipayungi. Keduanya berjalan mengikuti penari sampai pada tempat semula dan berakhirlah prosesi wisuda.
Pak Andi selaku pembaca acara kembali muncul dan meminta Ustadz Jalal untuk menyampaikan sambutan. Dilanjutkan dengan penampilan-penampilan seni budaya dari murid-murid Bahtera yang tergabung dalam kelas senbud. Menjelang akhir acara, Bu Ajeng yang menjadi pembawa acara Kibar, meminta para guru beserta pejabat sekolah untuk menaiki panggung. Kemudian para guru dipanggil satu demi satu hingga terkumpul dan menyanyikan lagu bersama yang diiringi gelak tawa dari para murid dan orang tua. Maklum para guru tidak sempat latihan sehingga suara yang keluar tidak semerdu artis dan cukup menghibur hadirin.
Dekat pintu belakang. Ustadz Jalal dan istri berjalan melihat hasil kreasi murid Bahtera. Mulai dari pameran foto dan lukisan sampai sulaman yang dibuat para murid dalam kelas life skill sempat dilihatnya.
Dari arah panggung, pembawa acara menyampaikan kegiatan wisuda dan kibar berakhir denagn ditutup doa oleh Pak Somarli. Guru kelas pun membagikan rapor kepada orang tua setiap murid Bahtera.
Alhamdulillah.... selamat untuk wisudawan angkatan pertama Bahtera. Bihaqqi Muhammad wa aali Muhammad: selamat dan sukses serta tetap menjaga nama baik sekolah. [as]