11 Februari 2015, SCM dan SMP Bahtera merayakan milad ke 5 untuk SMP Bahtera dan ke 8 untuk SCM. Sebenarnya milad SMP Bahtera pada tanggal 12 bulan Februari, tetapi disatukan karena harinya berdekatan.
Hari itu guru-guru SCM dan Bahtera bermain bola, volley, handball, dan tarik tambang. Bahkan murid-murid SCM dan Bahtera juga ikut untuk bermain tarik tambang, yang menang? Tentu anak-anak SCM, mereka ada banyak, sedangkan kita hanya seberapa. Ibu guru dari SCM dan SMP Bahtera bermain Hand ball, ada Bu Nelis, Bu Adjeng, Bu Ai, Bu Enita, dan masih banyak lagi. Selain Hand ball, ibu-ibu guru juga bermain bola volley, orang tua murid juga ada yang bermain, salah satunya umi saya.
Setelah bermain, anak-anak Bahtera disuruh untuk berwudhu. Saya terheran mengapa kami disuruh berwudhu padahal belum waktunya untuk sholat dzuhur. Saya pergi wudhu, saya melihat semua murid-murid Bahtera membawa Al-Quran ke aula SCM. Saya masuk dan melihat karpet-karpet telah digelarkan, tumpeng-tumpeng yang dipajang di depan dan orang-orang telah duduk memegang Al-Quran.
Ustad Thamim berdiri di depan untuk memimpin mengaji. Ustad Miftah bersandar di dinding di bawah kaca sambil memegang HandPhonenya. Ternyata kami khataman dan membaca juz 30 yang dipimpin oleh Pak Thamim.
Sangat lama dan juga membosankan. Mengaji sampai surat annas. Lalu berdoa yang dipimpin oleh Ustad Miftah. Sama seperti mengaji tadi doanya sangat panjang. Akhirnya selesai juga mengaji dan berdoanya dan kita memakan tumpeng yang dari tadi sudah terpajang di depan saat kita mengaji.
Dalam pikiran terselip bahwa saya ingin mengetahui kerja keras para pendiri (founding father) yang membangun sekolah Bahtera ini. Walau pun mugkin mereka tahu bahwa murid-muridnya akan sedikit karena tuduhan-tuduhan dari orang yang tidak mengetahui apa-apa. Butuh perjuangan untuk membangun sekolah ini. Terima kasih telah membuat sekolah untuk tempatku bernaung.
[Muhammad Jawad Zaki, Murid SMP BAHTERA kelas 7 Malahayati]