Bahtera adalah warisan nenek moyang. Satu kata yang punya arti mendalam. Ada bahtera Nabi Nuh, bahtera keselamatan (safinatun najah), bahtera kasih sayang.
Ia melambangkan sebuah sarana untuk mencapai tujuan. Ia juga mengisyaratkan sebuah jemaah yang tergabung dalam satu keselarasan. Di negeri kita, Bahtera mengingatkan pada potensi sumber daya laut yang begitu luas, anugerah Tuhan yang tak berbatas. Pada saat yang sama, Bahtera juga meringkas inspirasi sekaligus moto sekolah ini: berakhlak dan terampil.
Visi
Menyempurnakan pendidikan dasar dengan keterampilan kompetitif dan kepribadian prestatif.
Misi
Mengembangkan kecakapan hidup dan karakter
—
Mengapa Muthahhari?
Dalam Bahasa Arab, Muthahhari artinya yang disucikan. Proses pendidikan selayaknya adalah proses penyucian diri. Masih dalam Bahasa Arab untuk proses penyucian ini digunakan juga kata zakka, yuzakki, tazkiyatan yang juga berarti tumbuh dan berkembang. Pendidikan adalah proses tumbuh kembang anak yang harus diarahkan pada penyucian.
—
Kurikulum.
Kurikulum SMP Bahtera terdiri dari tiga bentuk:
tatap muka, modul, dan sistem paket.
Muatan kurikulum terdiri dan tiga:
pemerintah, muatan lokal, dan minat murid.
Muatan lokal terdiri dari:
Lifeskills dan Islamic Knowledges (Maarif al-Islamiyyah).
—
Lifeskills and Character.
Pemerintah melalui undang-undang Sisdiknas telah menggariskan kewajiban belajar pendidikan dasar sembilan tahun. Enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama.
Masa pembelajaran di sekolah dasar adalah masa yang dipenuhi dengan aktivitas yang ceria, dinamis, energetik, dan eksploratif; ketika tulang mereka tumbuh kuat, urat mereka terbentuk sehat, dan pikiran mereka menerawang dalam dunia yang penuh dengan berbagai kemungkinan. Sedangkan masa pendidikan di sekolah menengah pertama adalah masa yang lebih kompromistis, ketika anak didik mulai dihadapkan pada tantangan realitas; periode yang lebih reflektif, ketika murid mulai diantarkan pada pengenalan diri mereka; waktu yang sangat krusial dalam pembinaan mental mereka; sudah lebih matang dan anak SD, tapi belum seberani anak SMA.
Karena itu, Sekolah Menengah Pertama adalah kawah candradimuka bagi penggodokan karakter anak didik. lnilah saat yang paling tepat untuk memberikan kecakapan hidup dan dasar-dasar dan nilai-nilai universal yang akan membentuk kepribadian yang tangguh.
—
Islamic Labschool.
Anak-anak sekolah menengah sudah cukup mampu menangkap hikmah dan memberi makna dalam persepsi mereka memandang dunia. Di sinilah juga peranan guru tampak begitu krusial dalam membimbing dan menjadi teladan bagi murid dalam keseharian mereka. Dengan pola seperti ini, sekolah menjadi laboratorium yang ditunjukan untuk menghasilkan anak didik yang cakap dan memiliki keterampilan yang kompetitif, serta kepribadian prestatif yang tinggi.
Atas dasar itulah kami menyematkan kata labschool dalam nama sekolah menengah yang kami dirikan ini.