Program Pembelajaran Lifeskills

Mencari sekolah yang ideal bagi kebutuhan putra-putri kita merupakan pekerjaan sulit yang dihadapi para orang tua saat ini. Beragam tawaran dari lembaga-lembaga pendidikan bermunculan dengan ragam model pendidikan. Mulai dari sekolah reguler, fullday school hingga sekolah dengan layanan komplit berupa boarding school.

Setelah orangtua disuguhi berbagai macam informasi tersebut, kebingungan tidak lantas hilang karena masalah biaya pendidikan yang relatif mahal, terutama bagi kalangan menengah. Padahal, pendidikan yang berkualitas adalah hak semua orang. Pendidikan berkualitas tidak harus selalu berbiaya mahal. Terkait dengan ini, izinkanlah kami (SMP Bahtera) memberikan jawaban dari permasalahan tersebut.

 

Metoda Pembelajaran

Ada perbedaan pendekatan metoda pembelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah Yayasan Muthahhari Bandung. Menurut Ustad Jalal (Dr. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Ketua Pembina Yayasan) bahwa pendidikan karakter erat kaitannya dengan kecakapan hidup. Beliau merumuskan beberapa kecakapan hidup yang mendasari nilai-nilai moral universal.

Jika prinsip-prinsip karakter yang dikembangkan menitikberatkan pada empati: kepedulian. Maka prinsip-prinsip Lifeskill yang dikembangkan di sekolah-sekolah kami adalah berkaitan dengan kebutuhan kecakapan hidup di era modern ini. Kami mencoba menerapkan dan mengembangkan sebuah metoda yang dikenal dengan istilah 21 st Century Learning.

Kecakapan hidup yang dibutuhkan di abab 21 ini dirumuskan dalam dua bagian yaitu raw skills (kecakapan dasar/alamiah) dan mental skills (kecakapan kognitif dan kecakapan psikologis).

 

RAW SKILLS

Secara rinci raw skills yang kami ajarkan adalah:

  1. Mengetik 10 Jari: kecakapan yang ingin dicapai adalah murid dapat menggunakan semua jari tangannya untuk mengetik dengan menggunakan keyboard dan mengetik 10 jari dengan cepat, tepat, dan efisien.
  1. Tali Temali: dipelajari dengan teknik strimin atau menyulam sehingga murid terlatih motoric halus dan ketelitian serta ketepatan.
  1. Tata Boga: berkreasi mengolah bahan mentah menjadi makanan siap saji diharapkan murid dapat lebih mandiri dan percaya diri. Merupakan bagian dari pembelajaran multiple intelegensi yang kami kembangkan di sekolah.
  1. Elektronika dan Rancang Bangun: membuat produk elektronika dan kerajinan secara sederhana serta kreatif.
  1. Multimedia: mempelajari program-program multimedia dan membuat produk-produk multimedia yang kreatif.
  1. Animasi, Film dan Fotografi: mempelajari program-program membuat game, film, dan foto, serta cara membuat produknya.

 

MENTAL SKILLS

Sedangkan pembelajaran mental skills yang disajikan di sekolah kami adalah:

  1. Communication skill
  2. Social skill
  3. Coping skill
  4. Financial skill
  5. Happiness skill
  6. Spiritual skill

 

Jika kita mengadaptasi konsep 4C’s pada 21 st Century Learning, untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat global saat ini, murid harus menguasai 4 C: creativity, critical thinking, communication, and collaboration (kreativitas, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi). Maka sekolah merancang berbagai pembelajaran kecakapan yang hidup berupa mental skills yang juga didasari pada nilai-nilai moral dan akhlaq yang baik.

Membekali anak remaja dengan kecakapan hidup bisa menjadi solusi yang terbaik untuk dunia pendidikan saat ini. Dengan catatan, bobot pendidikan karakter menjadi lebih penting, yang merupakan modal hidup mereka untuk menjadi manusia yang berkualitas.

(A. Budiman/Guru Communication Skill)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *