Nenek Pemungut Daun
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Maarif Islamiyyah - Dibaca: 514 kali
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Dhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.
“Jika kalian kasihan kepadaku berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya,” kata Nenek.
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.
Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu: “Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya.
“Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah (shalawat Nabi). Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya."
Sumber: Buku RINDU RASUL
- Rindu Dijemput Rasulullah saw
- Surat untuk Rasulullah saw [Faris]
- Rayakan Maulid Nabi Muhammad saw
- Superteen Camp SMP Bahtera
- Cerpen: Jack and The Beanstalk
51 Komentar :
Obat Tradisional Kolesterol
04 Februari 2014 - 12:40:13 WIB
mantap gan infonya sangat bermanfaat Thanks.
http://goo.gl/Y3hrJZ
KUMPULAN RESEP MASAKAN
04 Februari 2014 - 13:16:17 WIB
Terimakasih Informasinya, Salam Sukses!
Obat Tradisional Usus Buntu
04 Februari 2014 - 15:42:49 WIB
Di tunggu info yang lainnya
.Semoga sukses semuanya
Obat Herbal Penyakit Tipes
04 Februari 2014 - 20:07:39 WIB
selamat malam,terimakasih atas share nya, sangat bermanfaat sekali.
http://goo.gl/rSjfjz | http://goo.gl/BiSZ7v | http://goo.gl/QsUO9X | http://goo.gl/GI3vjs | http://goo.gl/p9Cy5A
Cara Menghilangkan Bau Kaki
04 Februari 2014 - 22:08:12 WIB
Cara hidup sehat dengan bahan-bahan alami.
Manfaat Buah Nanas
05 Februari 2014 - 23:29:54 WIB
Hidup Sehat Dengan Buah-buahan....
Dahlan Iskan
07 Februari 2014 - 10:16:15 WIB
Indonesia bersatu dan selalu untuk maju
Obat Kanker Hati
08 Februari 2014 - 10:20:27 WIB
bagus dan bermanfaat gan artikelnya terimakasih.
http://goo.gl/ZTJ0o4
Cicilan Rumah
08 Februari 2014 - 10:23:58 WIB
mencari-cari artikel seperti ini, akhirnya ketemu juga. artikel nya bagus dan yang lainya juga terimakasih untuk infonya
Obat Kuat Pria
09 Februari 2014 - 07:27:40 WIB
TRIMS
<< First | < Prev | 1 | 2 | 3 | 4 | ... | 6 | Next > | Last >>
Isi Komentar :