Nenek Pemungut Daun
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Maarif Islamiyyah - Dibaca: 2085 kali
Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Dhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya.
Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang.
Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.
“Jika kalian kasihan kepadaku berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya,” kata Nenek.
Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.
Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu: “Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya.
“Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah (shalawat Nabi). Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya."
Sumber: Buku RINDU RASUL
- Rindu Dijemput Rasulullah saw
- Surat untuk Rasulullah saw [Faris]
- Rayakan Maulid Nabi Muhammad saw
- Superteen Camp SMP Bahtera
- Cerpen: Jack and The Beanstalk
101 Komentar :
cara mengobati ambeien
19 Februari 2014 - 13:35:18 WIB
terimakasih atas beritanya saya menyukainya
http://goo.gl/wZCfi7
Calon Presiden RI
20 Februari 2014 - 09:52:33 WIB
Info yang menarik. Terima kasih dan sukses selalu
obat pilek menahun anak
20 Februari 2014 - 11:53:40 WIB
terimakasih telah banyak berbagi informasi dengan kami.
http://goo.gl/v66ZOK | http://goo.gl/muiu9W | http://tinyurl.com/lyda7yn
sewa mobil surabaya
20 Februari 2014 - 20:05:44 WIB
terima kasih untuk infonya,,sukses
Jual Theodolite Nikon
21 Februari 2014 - 09:35:14 WIB
Menyerah dalam hidup itu adalah akhir dari segalanya, maka dari itu jika kita ingin tetap hidup bersemangatlah dan tempuh tujuan kita
obat herbal sinusitis anak
22 Februari 2014 - 12:04:40 WIB
informasi akhir pekan yang menarik dan bermanfaat. terimakasih telah berbagi.
http://tinyurl.com/lxysjep | http://tinyurl.com/kdj2ylw | http://goo.gl/XXdMSL
Obat Kanker Prostat
22 Februari 2014 - 13:17:36 WIB
terimakasih atas informasi nya agan http://goo.gl/R7fRQJ
obat kuat
23 Februari 2014 - 00:29:41 WIB
sd
Teknologi Mobil
24 Februari 2014 - 09:22:14 WIB
Informasi yang sangat menarik. terima kasih.
Obat Kanker Mulut
24 Februari 2014 - 11:38:32 WIB
terimakasih informasinya http://goo.gl/9tPKJZ
<< First | < Prev | ... 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | ... | 11 | Next > | Last >>
Isi Komentar :