Capek euy, jalannya cukup mendaki. Kita berhenti di depan sebuah toko yang kayakya tempat penjualan mobil. Kita berhenti bukan untuk menguak sejarah toko itu tapi kita lagi menunggu sebagian anak yang jajan. Mana lama amat, sampai pegal-pegal kaki saya. Akhirnya setelah lumayan lama menunggu, mereka datang juga dan kita pun melajutkan perjalanan. Kita melewati sebuah mesjid yang bernama AL-IMTIZAJ. Mesjid itu ada nuansa cina nya juga, bangunannya saja sudah berwarna merah. Tapi sayangnya saya tidak bisa melihat ke dalam karena pagarnya dikunci, entahlah kenapa itu dikunci.
Tidak jauh dari mesjid tadi ternyata ada sebuah penjara kecil tempat Ir. Soekarno di tahan dulu waktu masa penjajahan. Bekas penjara Presiden pertama RI, Soekarno, di Jalan ABC, Bandung. Suasananya tampak bersih. Bangunan kecil berukuran sekitar 2 x 2,5 meter itu dicat hijau tampak baru. Lantai di area monumen bekas penjara itu pun bersih, kecuali beberapa keramik coklat yang mulai retak dan berlumut.
Pintu penjara yang terbuat dari kayu jati berbingkai besi itu dicat hitam. Ada dua lubang kunci yang masih berfungsi. Panjang kuncinya sekitar 15 cm. Lantai kamar penjara itu hanya berlapis semen.
Dinding bagian dalam bangunan bekas penjara itu berwana krem, terlihat baru dipoles. Dua gambar Soekarno melekat pada dinding yang berhadapan dengan pintu penjara. Di atas dua foto itu, ada ukiran Garuda dan teks Pancasila.
Selain itu, di bawah foto Soekarno tergantung piagam bertuliskan: Koe Koerbankan Dirikoe di Penjara Ini Demi Bangsa dan Negerikoe Indonesia. Pada dinding sisi melekat bendera Merah Putih, sedangkan di sisi kanan ruangan itu ada tempat tidur kayu yang dibungkus kain hijau.
Yang saya tanyakan itu di mana toiletnya? Kata Pak Budi, di sekitar tempat itu memang dulunya adalah kompleks penjara tapi sekarang sudah di ubah jadi pertokoan cuman ada yang disisakan tidak di bongkar.
(Asyifa NM, kelas VII SMP Bahtera)