home_tegal Home

Menziarahi Bupati Bandung [Asyifa NM]

Diposting pada: 2024-04-24, oleh : Administrator, Kategori: Catatan Murid

makam1Setelah selesai makan, aku disuruh Pak Budi merekam suasana di warung makan yang hangat itu atau lebih tepatnya panas. Oke, 1 2 3 action. Semua sibuk makan, Shadra sih sadar kamera. Aku nge shoot ka Tazkya yang lagi makan, aku sengaja soalnya ka Tazkya menghindar terus dari sorotan kamera. Tapi aku ga terlalu lama shootnya soalnya ka Tazkya kayak pingin nangis kan aku takut jadinya. Tak berapa lama ka Khaifa ambil alih kamera, ternyata dia mau ngerekam ka Fauzan yang ga sadar kalo di kepalanya ada putih-putih. Entah kertas atau tissue.

Kirain ka Khaifa pingin ngerekam suasana anak cowok yang lagi ngerumpi. Shoot nya itu close up banget, ka Zahir juga masuk dalam kamera. Nah setelah semua selesai makan, kita melanjutkan perjalanan. Pak Salman dan pak Budi menyuruh kita untuk menaruh tas di depan karena akan melewati jalanan yang cukup ekstrim. Rombongan anak cowok di suruh paling depan dan yang cewek di belakang. Kakak kelas yang cewek ngoceh : harusnya cewek yang di depan kan “ladies first” trus ada juga yang bilang : cewek di tengah aja.

Ahh.. pusing aku Cuma ngeliatin aja, orang anak cowok nya juga biasa aja, nurut-nurut aja apa kata guru. Akhirnya kita melanjutkan perjalanan, kali ini juga kita harus menyebrang, tapi Pak Salman sudah tidak menjadi penyebrangnya lagi karena kita menyebrang lewat jembatan penyebrangan. Di tangga Ka Khaifa hampir jatuh, soalnya jalannya sambil megang kamera. Sekarang kita sudah sampai di mesjid Agung.

Halamannya luas sekali, banyak penjual-penjual. Dari al-quran sampai boneka semua ada terjual. Mesjid nya juga sangat besar. Tapi sebelum masuk ke mesjid untuk shalat Dzuhur kita semua berziarah dulu ke makam bupati yang mendirikan Bandung, yaitu Wiranatakusuma II. Kita melewati penjual-penjual yang sangat ramai untuk menawarkan dagangannya. Susah sekali untuk lewat, mana ditambah lagi hujan.

Lengkaplah sudah penderitaan kami. Tapi semua itu tidak mematahkan semangat anak SMP Bahtera. Kita terus berjalan, dan akhirnya sampai di pemakamannya. Tempatnya bagus dan yang paling penting bersih. . Di dalam tempat itu ada empat makam (kalau tidak salah). Kita pun mengucapkan salam dan masuk. Sebelumnya kita meminta izin kepada orang yang menjaga makam itu.

Setelah sedikit penjelasan dari pak Budi kita berdoa untuk almarhum Bupati Bandung. Semuanya diharapkan untuk menghadap kiblat dan memegang makamnya dengan tangan kanan dan mulai membaca surah-surah pendek lalu doa yang di bacakan oleh Pak Budi lalu diikuti oleh kita semua. Tapi aku tidak bisa khusyuk karena ada satu laba-laba kecil yang berkeliaran di dekat makamnya.

Jadi, aku hanya memerhatikan laba-laba itu. Waktu shalat dzuhur sudah masuk dan kita juga sudah selesai berziarah. Saat berdoa kita diiringi dengan suara hujan yang membuat suasananya semakin tenang. (Asyifa NM, kelas VII SMP Bahtera)


Print BeritaPrint PDFPDF

Berita Lainnya :

Tinggalkan Komentar


Nama *
Email * Tidak akan diterbitkan
Url  masukkan tanpa Http:// contoh :www.m-edukasi.web.id
Komentar *
 Masukkan kode diatas
 

Ada 0 komentar untuk berita ini