home_tegal Home

Omelette Buatan Saya Habis [Asyifa]

Diposting pada: 2024-10-10, oleh : Administrator, Kategori: Catatan Murid

omPBC. Project Based Curiculum. PBC adalah salah satu kegiatan SMP Bahtera.  Jadi setiap selesai ulangan semester, SMP Bahtera ini mengadakan home visit. Home visit itu adalah guru-guru wali kelas datang ke rumah murid-muridnya untuk melaporkan hasil nilai selama kami UTS. Biasanya home visit ini berlangsung selama tiga hari. Nah, selama tiga hari ini murid-murid SMP Bahtera libur. Atau lebih tepatnya belajar dirumah. Kami diberi proyek. Individu. Proyek kali ini adalah membuat omelette. Membuat omelette ini sudah mencakup semua mata pelajaran. Saya akan bercerita ketika saya membuat omelette ini. Begini ceritanya ...

Selasa, 7 oktober 2014. Pagi-pagi sekali saya dan tante pergi ke pasar tradisional. Pasar Kiaracondong. Kami kesana menggunakan motor. Karena jarak rumah ke pasar lumayan jauh kalau berjalan. Kami sempat salah jalan. Tapi akhirnya sampai juga di pasar. Sangat ramai. Pertama saya membeli ayam dulu. Saya menggunakan tas daur ulang saya dari spanduk bekas yang diberikan oleh sekolah. Pembuatan tasnya dibantu oleh adik sepupu saya yang bernama alya. Tas itu dibuat dihari sabtu pagi. Setelah membeli ayam, kami membeli bayam dan telur. Kebetulan tempatnya berdekatan. Setelah itu kami masuk kedalam pasarnya. Tante lisa membeli bahan bahan untuk membuat Coto Makassar. Hmmm.. yummy. 

Lalu setelah semuanya telah terbeli kami pun pulang. Bandung, jalanannya sangat padat. Saya dan t lisa sangat tegang. Setelah sampai di jalan yang lumayan sepi kami berdua menghela nafas. Kapok deh di bandung keluar dengan menggunakan motor.

Sampai di rumah pertama saya merapihkan barang belanjaannya. Dimasukkan kedalam kulkas. Rasanya ingin merebahkan diri di kasur. Saya pun naik dan beristirahat sebentar sambil membaca-baca cara pembuatan omelettenya. Agak bingung juga. Akhirnya saya memutuskan untuk melihat proses pembuatannya diyoutube. “How to make omelette” saya mengetikkan kalimat itu. Dan muncul banyak sekali cara-cara pembuatan omelette.

Setelah saya mengerti dan istirahatnya juga sudah cukup saya pun turun dan mulai memasak omelettenya. Ternyata tante lisa sedang memasak coto juga. Awalnya saya hanya ingin mencincang daging ayamnya saja, eh malah keterusan membuat omelettenya. Saya pun mencincang daging ayamnya. Lalu mengiris kasar bayamnya. Saat saya sedang mengiris bayam ternyata ada wali kelas alya datang untuk home visit. Saya pun disuruh membuat sambel dulu untuk dimakan bersama coto nanti. Lalu saya pun melanjutkan lagi.

Oh iya, daging ayam dan bayam itu adalah isi dari omelettenya nanti. Selanjutnya saya mulai membuat adonan telurnya. Pertama saya memecahkan 4 butir telur dan mengocoknya hingga rata. Lalu saya mencincang bawang putihnya dan mencampurkannya ke dalam telur yang sudah dikocok tadi. Tidak lupa memasukkan garam dan merica bubuk. Lalu di mangkok yang lain saya mencampurkan tepung terigu dan tepung maizena. Tidak lupa ditambahkan air. Saya mengaduk campuran tepung itu lalu adonan telurnya ditumpahkan ke dalam mangkok yang berisi tepung-tepung tadi. Dicampurkan hingga rata.

Sambil mengocok adonan telurnya saya juga memanaskan wajan untuk menggoreng telur itu. Pada saat proses memasak itu saya harus mengabadikannya. Untung adik sepupu saya itu mau dimintai tolong untuk memfoto saya. Tante lisa membantu saya ketika menggoreng telurnya.

Pertama tante lisa menumpahkan setengah adonan. Tapi adonan yang ini di lipat. Saya baru ingat kalau nanti omelette ini akan dibagi menjadi delapan bagian yang sama besar. Ini berhubungan dengan pelajaran matematika. Untung masih ada sisa adonannya. Tante lisa meminta saya untuk menambahkan 2 butir telur lagi. Saya pun mengocok dua butir telur itu. Saya juga menambahkan sedikit garam. Mungkin karena itu omelette nya keasinan. Saat menggoreng belum terlalu kering saya pun menaburkan daging ayam yang sudah dicincang dan di sangrai atau digoreng tanpa minyak dan juga menaburkan bayam yang sudah diiris kasar. Setelah itu tante lisa membalikkan telur tadi agar baliknya sama-sama matang.

Saat menggoreng ini juga harus diabadikan. Setelah matang saya menaruh omelette itu dipiring dan dibagi menjadi 8 bagian yang sama besar. Lalu saya pun meminta orang-orang dirumah untuk mencobanya. Saya juga ikut mencobanya. Asin. Saya pun menambahkan kecap. Jadi sangat enak. Langsung ludes semua. Dan akhirnya tidak sempat diabadikan. Sampai-sampai ada yang tidak kebagian. Apalagi shadra, sepupu saya yang sama-sama bersekolah di SMP Bahtera.

Dia mengambil adonan pertama yang salah untuk dia makan bersama nasi. Dan dia makan sendiri. Tapi tidak apa-apa. Saya senang karena omelette buatan saya habis. Dan tidak lupa saya membersihkan tempat saya memasak tadi. Alat-alat yang saya gunakan dicuci. Dan mungkin saat itu saya sedang mood membersihkan. Jadi sekalian saya membersihkan ruang makan. Sebenarnya omelette itu sama saja seperti telur dadar. Cuma mungkin namanya yang keren saya  jadi berpikir bahwa pembuatannya juga susah. Atau bahasa anak jaman sekarang “rempong”. Sekian dari pengalaman saya saat mengerjakan PBC.

Asyifa Nurul Muazda adalah murid kelas 9 SMP Bahtera

 


Print BeritaPrint PDFPDF

Berita Lainnya :

Tinggalkan Komentar


Nama *
Email * Tidak akan diterbitkan
Url  masukkan tanpa Http:// contoh :www.m-edukasi.web.id
Komentar *
 Masukkan kode diatas
 

Ada 0 komentar untuk berita ini