home_tegal Home

3 Anak Badung [Amir]

Diposting pada: 2025-02-19, oleh : Administrator, Kategori: Catatan Murid

Cerita ini menceritakan seorang ibu yang ditinggal suaminya. Ia mempunyai tiga anak badung yang masih kecil-kecil. Yang pertama bernama Mola yang berumur 7 tahun yang duduk di kelas 1 SD karena pernah tidak naik kelas. Yang kedua bernama Rama berumur 6 tahun kelas 1 sd yang lebih pintar dari pada kakak dan adiknya. Dan yang terakhir bernama Reh berumur 5 tahun yang masih belum masuk sekolah.

Tiga anak itu dibuang oleh ibu kandungnya sendiri karena sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan anak-anaknya yang badung-badung itu di sebuah stasiun kereta. Mereka ditipu oleh ibunya, bilangnya mau ngamen di kereta, tau-taunya mlah ditinggalin sama ibunya. Tapi ibunya sangat sedih karena sudah tega melakukan hal itu.

Akhirnya mereka  bertiga sampai Yogjakarta. Mereka mencari ibunya di stasiun, tetapi ditak ketemu dan akhirnya mereka tidur di tempat yang aman dan nyaman. Keesokan harinya mereka mencari ibunya lagi tetapi tidak bertemu, merekapun mengamen lagi untuk mendapatkan uang untuk membeli makanan. 10 tahun kemudian mereka sedang makan di sebuah warteg sambil nonton tv yang isinya tentang musik musik.

Kemudian tv itu memutar lagu Krisdayanti. Mereka pun teringat dengan ibunya yang sudah meninggalkan mereka 10 tahun yang lalu.
Mereka sangat rindu dengan ibunya yang tinggal di Jakarta mereka ingin bertemu dengn ibunya.

Akhirnya mereka bersiap siap untuk pergi ke Jakarta karena ingin bertemu dengan ibunya. Mereka ikut dengan truk pasir yang bertujuan ke Jakarta yang supirnya itu benama Bang Sofwan.
Kemudian truk itu behenti di sebuh masjid. Mereka terbangun karena mendengar azan subuh yang merdu. Mereka penasaran karena sudah 10 tahun tidak solat karena tidak ada yang mengajarkan solat atau pun mengaji. Tiba tiba Bang Sofwan mengajak mereka untuk solat berjamah.

Mereka bilang: “Kami sudah 10 tahun tidak solat karena kami dulu dibuang oleh ibu kami sehingga kami lupa cara solat.” Bang Sofwan bilang, yang penting nanti kalian ikutin saja solatnya. Mereka ikutin cara solat Bang Sofwan.

Mereka melanjutkan perjalanan. Sampailah mereka di jakarta, mereka sangat lupa di mana itu untunglah rama memiliki sebuh foto ibunya yang bergambar hitam putih kemudian mereka mencari tahu tentang keberadaan mereka.

Seperti biasa mereka mengamen untuk makan. Sambil mencari ibu mereka. Sampai-sampai ada orang yang kenal dengan ibunya dia bilang dia berjualan jus di dekat stasiun. Mereka mencari ke stasiun itu, tiba-tiba ada teriakan kebakaran! Mereka pun berlari ke pusat suara teriakan itu karena Rama punya firasat itu adalah rumah ibunya. Mereka berusaha untuk memadamkan apinya. Satu jam sudah, api itu padam kemudian mereka menanyakan tentang ibunya yang bernama bunga cinta lebay disingkat bcl atau disebut juga mpok Bung.

Ada seorang ibu rumah tangga yang kenal tentang ibunya mereka bilang ibunya ada di rumah pak rt karena tersangka bahwa kobaran apinya berasal dari rumahnya. Kemudian mereka menanyakan kepada pak rt, pak rt bilang bcl ada di kantor polisi.

Ketika sampai di kantor polisi mereka menunggu ibunya yang sedang berurusan dengan polisi. Ternyata apinya bukan berasal dari rumah bcl. pak rt bicara dengan bcl dan bcl berpelukan dengan anaknya yang sudah lama tidak bertemu mereka sangat rindu dengan ibunya. Akhirnya, mereka menjalani kehidupan yang baru.
 

[Amirudin Zakaria Al-Hanif adalah murid kelas 7 SMP Bahtera]

 


Print BeritaPrint PDFPDF

Berita Lainnya :

Tinggalkan Komentar


Nama *
Email * Tidak akan diterbitkan
Url  masukkan tanpa Http:// contoh :www.m-edukasi.web.id
Komentar *
 Masukkan kode diatas
 

Ada 0 komentar untuk berita ini