Pagi ini Nina cepat-cepat ingin berangkat ke sekolah dan belajar dengan kelas baru karena sekarang adalah tahun ajaran baru. Nina, Nida, dan Lily masuk kelas V-3 sedangkan Ima dan Fani kelas V-1. Sepulang sekolah nina langsung menulis pengalaman hari ini di buku diarynya.
Saat Nina baru sampai di sekolah, Nina melihat Ima sedang duduk di taman, Nina pun langsung menyapanya tapi Ima lari ke kelasnya. Saat istirahat ima juga tidak menjawab ketika di sapa Nina. Nina heran dan langsung menceritakan kepada sahabat-sahabatnya yaitu Nida,Lily, dan Fani. Mereka juga merasakan hal yang sama. Sepulang sekolah mereka membuat kue untuk Ima dirumah Nina.
Siang harinya mereka memberikan kue itu kepada Ima tapi Ima menolaknya sambil menangis lalu pergi. Mereka kaget karena sikap Ima yang tidak biasanya seperti itu, mereka mengikuti Ima sampai rumahnya, Ima yang awalnya menolak kedatangan mereka akhirnya menerimannya karena dipaksa. Ima menceritakan tentang keluargannya yang terkena musibah karena di tipu orang dan mengambil semua modal usaha ayahnya. Sehinnga Ima harus pindah ke rumah saudaranya karena tidak mempunyai apa-apa lagi. Karena itulah Ima menjauhi sahabat-sahabatnya karena tidak mau ingin merasa kehilangan saat pindah nanti. Mereka menasehati ima agar jangan begitu. Mereka berencana untuk menginap dirumah Ima nanti malam.
Setelah shalat isya Nina dan sahabat-sahabatnya pergi kerumah Ima. Disana mereka membuat tenda lalu mendengar cerita yang dibuat oleh Ima. Sehabis shalat subuh mereka diajak Ima pergi ke suatu tempat untuk melepas balon harapan. Disana Nina menuliskan harapan “semoga Ima sekeluarga dapat hidup lebih baik dan suatu hari nanti dapat bertemu Ima lagi.”
Setelah itu mereka mengantar Ima ke bandara lalu pulang sambil menangis sedih karena di tinggal oleh salah satu sahabatnya.
Dua tahun kemudian Nina membuat tulisan “selamat ulang tahun Ima” dan menempelkannya di balon lalu diterbangkan.
Satu tahun kemudian Nina pergi ke pameran toko buku lalu teringat lagi kalau Ima senang sekali jika diajak ke pameran toko buku. Tiba-tiba ada yang menabrak Nina dari belakang Nina melihat muka orang yang menabraknya dan terasa sepertinya dia mengenal orang tersebut, mereka berdua saling memandang lalu orang itu memanggil nama Nina, Nina pun menyadari kalau itu adalah Ima. Mereka pun Langsung berpelukan.
Qistina Qurratu'ain adalah murid kelas 7 SMP Bahtera