Pada 06-05-2024 lalu, aku menjalankan ujian nasional (UN) Sekolah Dasar. Soalnya tidak terlalu susah. Sebelum UN, Kakakku menantang. Kalau misalkan nilai UN aku mengalahkan kakakku aku akan tertawa. Sebaliknya, kalau nilai UN kakakku yang lebih tinggi, kakakku akan menertawakan aku.
Sebelum aku UN, aku bermimpi kalau nilaiku nantinya di atas kakakkku. Setelah beberapa hari aku menjalani UN, aku gelisah memikirkan hasilnya.
Pada 18-06-2013, hasil UN dibagikan dan ternyata hasilnya melebihi kakakku. Aku ingat dengan perjanjian dengan kakakku. Tapi setelah dipikir-pikir, aku tidak jadi melakukannya.
Aku sadar kalau menertawakan yang lebih rendah atau tertawa di atas penderitaan orang lain itu termasuk dosa. Karena itu, aku tak jadi menertawakan kakakku.
Jadi, apa pun hasilnya: aku adalah diriku dan aku bangga dengan diriku sendiri.
(Afifah N.K. adalah murid kelas 7 SMP Bahtera)