SMP Bahtera mempersembahkan Bahtera Futsal and Art Competition dengan menyelenggarakan perlombaan tingkat pelajar SD se-Bandung Raya. Adapun lomba-lomba yang diselenggarakan diantaranya lomba futsal, menggambar, menyanyi dan baca puisi. Inilah kumpulan puisi yang akan dibacakan dalam perlombaan membaca puisi tingkat pelajar SD se-Bandung Raya :
Indonesia Tercinta
Pengarang: Fida Salma
Indonesia.......
negara yang makmur
negara yang bersatu
dengan keragaman budaya di setiap suku
Kuberikan yang terbaik untukmu
Indonesia...
penuh dengan kekayaan alam
yang melimpah
terlalu indah untuk dilukiskan indahnya ibu pertiwi
pantai Kuta dan Sanur di Bali
Taman Mini Indonesia Indah
mengangkat indahnya ibu pertiwi
Indonesia ku yang kucinta
walaupun pernah di jajah Belanda
aku akan tetap cinta Indonesia
Indonesia merdeka
Ibu
Pengarang: Rahmadani Dewi S
bu...
apa kabar
baik-baik sajakah kau
tentu sehat slalu
ibu...
jeritku,tangisku,rintihku
terhapus mendengar kata
ibu...
ibu...
kau lelah demiku
kau buang semua tenagamu
demi aku
ibu...
kau bagaikan sehelai kapas
yang sanggup membawaku
terbang dengan tenang
ibu...
aku beruntung memiliki engkau
terima kasihku ku ucapkan
air mata menitik di pipiku
Tangis Anak
Pengarang: Widodo Judarwanto
Tangis Anak Bukan Sekedar Jeritan
Tangis Anak Adalah Ketidak Berdayaan Jiwa Mengungkapkan Dahaga
Adalah Ketidakmampuan Raga Menggapai Asa
Adalah Ketidakbisaan Tubuh Mengekspresikan Rasa
Tangis Anak Bukan Sekedar Kebisingan
Jangan Disikapi Kesal, Ketika Letih Mendera
Jangan Dianggap Beban, Ketika Peluh Bercucuran
Jangan Direspon Amarah, Ketika Emosi Melanda
Jangan Biarkan, Tangis Anak Adalah Saatnya Kelembutan Menyentuh Jiwanya
Tangis Anak Bukan Sekedar Keberisikan
Tangis Anak Adalah Kepolosan Yang Tidak Bisa Dipungkiri
Jangan Anggap Hanya Karena Bau Tangan
Jangan Anggap Hanya Biangnya Kecengengan
Jangan Anggap Hanya Karena Latihan Fisik Paru-Paru
Jangan Biarkan, Tangis Anak Adalah Waktunya Belaian Sayang Merambah Tubuhnya
Tangis Anak Bukan Sekedar Kegaduhan
Bila Tangis Anak Memekakkan Gendang Telinga
Segera Tunda Apapun Gerak Yang Kamu Lakukan
Segera Henti Apapun Nikmat Yang Kamu Alami
Segera Akhiri Apapun Kepentingan Duniawi Yang Kamu Tunaikan
Jangan Biarkan, Tangis Anak Adalah Waktunya Perhatian Segera Ditumpahkan
Tangis Anak Bukan Sekedar Lengkingan
Tangis Anak Adalah Kejujuran Alami Yang Tidak Bisa Dibohongi
Suara Itu Adalah Saatnya Dahaga Harus Dibasahi
Desahan Itu Adalah Waktunya Dekapan Hangat Diberikan
Teriakan Itu Adalah Saatnya Kenyamanan Harus Terpenuhi
Tangis Anak Adalah Hak Anak Yang Paling Sederhana
Bila Kamu Pungkiri,
Bagaimana Mungkin Kamu Bisa Memenuhi Hak Anak Lainnya
Semangat
Pengarang: Kidung Kinanti
Sudah berkali-kali berusaha
Sudah berkali-kali mencoba
Sudah berkali-kali berjanji..
Akan membanggakan orangtua
Namun.. Apa hasilnya?
Nihil.. Semua itu sia-sia
Perjuangan itu tak berguna
Kau tak menepati janjimu
Walau begitu..
Jangan hilangkan senyum di wajahmu
Jangan hilangkan semangatmu untuk terus berusaha Kalau kau menyerah..
Kau adalah Si Pengecut..
Tetaplah semangat, Teman..
Tetaplah berdoa dan berusaha
Yakinkan pada dirimu..
Bahwa kau bisa
Semangat, Teman!
Wanita Paling Mulia
Pengarang: Dwiyasti Fachrunnisa Suherman
Kau wanita Paling Mulia
Dimuka Bumi ini
Walau engkau tak ada lagi
tak ada yang bisa menggantikanmu
Bunda,engkaulah Wanita yang Mulia itu
Yang telah melahirkanku ke muka bumi
Yang telah membesarkan ku
Yang juga telah merawatku dengan sabar
Sungguh ...,
Bila kau tak ada aku sangat kehilangan
seorang wanita mulia yang kusayangi
Dan menyayangiku pula
Bunda ...,
Kau memang Wanita Mulia,Bunda
Surga-lah tempat yang pantas kau dapat
atas semua yang kau berikan padaku
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Pengarang: Gabriel Sianipar
Pahlawan tanpa tanda jasa
Ialah Guru
Yang mendidik ku
Yang membekali ku ilmu
Dengan tulus dan sabar
Senyummu memberikan semangat untuk kami
Menyongsong masa depan yang lebih baik
Setitik peluhmu
Menandakan sebuah perjuangan yang sangat besar
Untuk murid-muridnya
Terima kasih Guru
Perjuanganmu sangat berarti bagiku
Tanpamu ku tak akan tahu tentang dunia ini
Akan selalu ku panjatkan doa untukmu
Terimakasih Guruku
Aku Pasti Bisa!
Pengarang: Ratrya Khansa Amira
Saat ku menyerah
Aku coba sampai bisa
Saat ku putus asa
Aku coba berlatih keras
Saat aku kebingungan
Kucoba untuk bertanya
Saat aku bersemangat
Semangatku menyala nyala
Kucoba semua
Demi masa depanku
Hasilnya tak terkira
Aku bisa!
Aku bisa
kalau aku berusaha
Apapun yang terjadi,
aku pasti bisa!
Bangunlah
Pengarang: Anonim
Di tengah gemerlapan cahaya
Diantara tarian-tarian malam
Mereka terlena dan lupa
Atau sengaja lupa akan budaya bangasa
Tertutup oleh pesona luar
Yang bukan milik kita
Wahai ………..anak bangsa
Dengar……… dengarkanlah
Sisihkan hati untuk negeri ini
Cintailah budaya sendiri
Sebenarnya kita punya banyak pesona
Pesona yang dapat dibanggakan
Inilah budaya daerah, budaya bangsa
Wahai…….bangsaku
Bangunlah dari tidur lelapmu
Hapuskanlah dari mimpi-mimpi kosongmu
Berjuanglah !
Jangan biarkan budaya dicuri negeri orang
Ia butuh perhatian
‘tuk diperjuangkan dan dilestarikan
Agar tetap jadi milik bangsa
Bangsa yang besar
Bangsa indonesia
Isi Hati Seorang Perindu Ibu
Pengarang: Mena Larasati
Ibu…
Sedikit pun tak kuelak akan kepergianmu
Dan sedikit pun tak kusesali kehilanganmu
Hanya saja aku selalu menangisi
Kenapa ketika aku tersungkur dalam luka,
dan kau membelai manja
aku tak merasa???
Kenapa ketika aku terjatuh pada celaka,
dan kau memeluk mesra
aku tak merasa???
Kenapa ketika aku lelah pada masalah,
dan kau mengusap gelisah dengan sejuta kasih
aku tak merasa???
Kini aku hilang mimpi
menjadikanku gila diri
Kini aku melenggang sepi
menjadikanku mati
Kini aku melangkah sunyi
menjadikanku terbalut misteri
Dan kini, aku sadar tanpamu aku hilang pegangan
Bimbangku dalam pandangan depan
Raguku pada jejak kaki yang samar dalam harapan
Lelahku pada akhir penantian sebuah jawaban
Biarlah dan sudahlah maka lupakanlah resah
Disini, diantara keramaian kota yang menenggelamkanku pada kepalsuan sebuah janji
Aku tetap tegar berdiri
Aku terus saja bernyanyi
Dan tiada hentiku menari-nari walau sendiri
Untuk melawan rindu yang kerap menghampiri
Ibu….Kasihmu kan selamanya kudekap
Dalam balutan sekuntum mawar doa, kuselip namamu
Merajut benang sutra
Esok dan selamanya…aku pasti kan menggenggam cintaNYA
Maafkan aku yang sesekali masih ragu dalam lugu.
Tepian Kota Mati, 290709//17.00
Buat Ibu Tercinta
Pengarang: Anonim
Ibu,
kala aku beranjak dewasa,
kala aku membutuhkan tempat bertanya,
kenapa Ibu pergi?
Ibu,
ibu tahu tidak kalau aku sedih?
ibu tahu tidak kalau aku takut?
tapi kenapa Ibu pergi?
Ibu,
bicara dong, kenapa cuma diam saja?
memang beban ini cuma milikku saja?
Ibu,
kalau memang begitu adanya,
doakan aku supaya kuat,
doakan aku supaya bijak
dan tidak terinjak-injak…
Dari putrimu
yang sangat menyayangi,
merindukan,
dan membutuhkanmu….
Petualang Kecil
Pengarang: Anonim
Jalan merayap, jalan merangkak
Berdiri tegap, berbadan kuat
Melewati belantara terjal pegunungan
Menemani nuansa riuh berkicaunya burung
Mengalahkan kejamnya tantangan alam
Sang petualang kecil bertoreh keberanian
Tak pernah takut ataupun sirna
Melawan kesegala mara bahaya
Yang bermunculan di jalanan
Dan bila haus mendahagakan
Mengeringkerontangkan tenggorokan
Kau tetap menggeliat
Mencari timbunan asamu yang masih terpendam