Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Shalli ala Muhammad wa Ali Muhammad
Bismillahi majraiha wa mursaha
Dengan kalimat itu, Nabi Nuh as melayarkan bahteranya. Dalam beberapa riwayat tercatat, Nabi Nuh berwasilah dengan Nabi akhir zaman dan keluarganya. Konon, di Rusia ditemukan lempengan artefak arkeologis yang memuat nama keluarga Nabi akhir zaman. Hitung karbon memperkirakan ia berasal dari zaman Nabi Nuh as. Kini sekolah yang menjadi rumah kedua kalian itu sudah menjadi toko waralaba. Ia mungkin dilupakan. Tapi ia selalu menjadi pengingat, kapan pun kalian memerlukan sahabat, berbagi pendapat atau sekadar curhat, di rumah kalian yang bernama SMP Bahtera akan selalu siap awak kapal menyambut kalian dengan tangan terbuka.
Begitulah, maka pada 2010, dilayarkan pula sebuah sekolah dengan semangat kisah itu. Bertekad mengarungi samudera dengan nama Allah dan pertolonganNya. Mengukir dalam keseharian kecintaan pada Nabi akhir zaman dan keluarganya. Waktu itu, Mawlid Nabi Saw 1430 H, di Gedung Korpri di Jalan Turangga, untuk pertama kalinya dikibarkan SMP Bahtera. Kemudian pada Juli 2010, berdirilah para pendekar pemberani.
Saya menyebut mereka pendekar dan pemberani. Karena mereka siap bergabung dengan sekolah yang baru, karena mereka siap menghadapi berbagai tantangan yang tak menentu. Berbaris di tanah lapang itu tujuh orang yang pertama: Azzam, Dyana, Isnain, Julian, Risky, Rahmat, dan Pandu. Di perjalanan, bergabung juga bersama mereka Nasya, Ghifa, Reyhan dan Fauzah.
Bahagialah Nak, kehormatan yang pertama itu akan selalu melekat pada kalian. Jumlah kalian tidak banyak, sebagaimana juga para penumpang Bahtera Nuh yang pertama. Kini sekolah yang menjadi rumah kedua kalian itu sudah menjadi toko waralaba. Seperti Bahtera Nuh, ia mungkin dilupakan. Tapi ia selalu menjadi pengingat, kapan pun kalian memerlukan sahabat, berbagi pendapat atau sekadar curhat, di rumah kalian yang bernama SMP Bahtera akan selalu siap awak kapal menyambut kalian dengan tangan terbuka.
Terima kasih karena telah memberikan pada kami kesempatan mengejar dan berbagi mimpi. Terima kasih pada orangtua yang tak kenal lelah mendukung kami.
Semoga Bahtera: Berakhlak dan Terampil yang kita layarkan pertama kali ini, mengantarkan kita pada dermaga kasih sayang Allah Ta’ala dan kecintaan Rasulullah Saw. Selamat melanjutkan pelayaran....
Ashdiqaa’i hayya bina linushalli...
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad.
(Miftah Fauzi Rakhmat, Pengajar Lifeskills)