top of page

Yang Muda yang Berkarya, Bahtera punya Cerita

Yang Muda yang Berkarya, Bahtera punya Cerita. Itulah tema dari Workshop yang diselenggarakan di SMP Bahtera Bandung (25/10/2024). Workshop sesi pertama yang dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIB ini mengangkat topik tentang Literasi, difasilitasi oleh Ibu Anita Haerunisa. Ibu dari murid SMP Bahtera ini merupakan CEO Penerbit Bitread, penulis 50 buku, scripter film, dan games.

Dengan dihadiri seluruh murid SMP Bahtera, trainer penerbitan dan kepenulisan ini memulai workshop dengan memantik rasa ingin tahu seluruh murid terkait beragam praktek literasi dalam kehidupan sehari-hari. Ibu Anita menjelaskan bahwa membaca dan menulis merupakan dasar dari kegiatan literasi. Tetapi tidak hanya sebatas itu, kegiatan literasi ternyata sering dilakukan oleh kita semua. Mengobrol dengan teman, menonton film, browsing di internet pun termasuk kegiatan literasi.


"Semua kegiatan yang dimulai dari tidak tahu. Kemudian kita mencari tahu dan akhirnya menjadi paham. Lalu dari situ kita menyebarluaskan ilmunya dan menuangkan gagasan kita. Itulah yang disebut dengan literasi," jelas Ibu Anita.


Ibu Anita mencoba memotivasi murid SMP Bahtera supaya berkarya. Beliau mengatakan, "Jika kita berkarya, karya itu bukan untuk orang lain, bukan untuk guru kita, bukan pula untuk orangtua kita, tetapi karya itu untuk kepentingan kita sendiri."


"Kita akan menjadi anak yang penuh kreativitas jika kita terus berkaya," komentar Atharwa, murid kelas VIII B ketika ditanya mengapa anak Indonesia harus berkarya.


"Ketika kita meninggal, kita tidak hanya sekadar meninggal, tetapi ada sesuatu yang kita tinggalkan," ucap Naida, murid kelas IX menambahkan.


Ada beberapa tantangan yang diberikan oleh Ibu Anita kepada para murid. Di antaranya mengajak mereka untuk membuat sebuah karya yang akan diterbitkan seperti cerpen, puisi, artikel, dan komik. Itulah tantangan yang kemudian akan dibukukan dan dikemas menjadi koran sekolah atau mading sekolah.


Murid SMP Bahtera tampak antusias dengan tantangan yang diberikan. Pada sesi pertama ini para murid mulai membuat sebuah karya dengan durasi kurang lebih satu jam sesuai dengan bentuk karya yang diminatinya. Pengerjaan karya mereka dapat dilanjutkan di rumah dengan deadline satu minggu.


"Aku merasa terpanggil lagi untuk melanjutkan kebiasaan lamaku dalam menulis. Setelah mengikuti workshop ini aku berencana melanjutkan empat karya yang pernah aku terbitkan," ucap Narges, murid kelas VII saat mengungkapkan pengalamannya.


Akhirnya, workshop yang berkesan di mata murid ini ditutup dengan foto bersama fasilitator, seluruh guru, dan murid SMP Bahtera. ***


Penulis: Ibu Neng Nuraeni, Guru Bahasa Indonesia dan PPKN SMP Bahtera Bandung


Comments


bottom of page